6.6.06

mannfaatnya apa?

Waktu dikampung dulu, di hari tertentu (biasanya malem Jumat), sering diadakan pengajian ibu-ibu. Sekalian bersilaturahim, bergiliran menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dengan jamuan seadanya (terkadang secara patungan), mereka khusyuk mendengarkan ustadz memberikan ceramahnya.
Hal yang sama juga terjadi di kota. Pengajian, majelis ta'lim, atau apalah namanya, tetap ada ditengah hiruk pikuk kehidupan 'dunia' (meski kalau diperhatikan yang ikut biasanya ibu-ibu, gak ada remaja putrinya..). Kegiatan tersebut jelas-jelas bertujuan mulia, menambah pengetahuan, sambil mendapat pahala.
Yang sedikit menggelitik saya adalah bagaimana kegiatan itu berkembang (sebagaimana yang saya lihat, dan saya tidak men-generalisir kondisi ini). Sekarang, jamuan menempati porsi yang cukup dominan. Menjadi tuan rumah sepertinya menjadi prestise tersendiri. Minimal jangan sampai malu-maluin, jangan sampai kalah sama yang lain. Untuk itu Tuan rumah mesti nyiapin segala sesuatunya. Makan, minum, snack... sampai-sampai gak konsen (bahkan gak ikut) mendengarkan ceramah ustadz, karena sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Trus esensinya mana? Makannya atau ceramahnya, hikmahnya..?

+++
Sebagai akibatnya, karena kecapean, bawaannya gampang naek darah. Pengajian bukannya tambah sabar, dapat hikmah, malah dapetnya marah....