16.12.05

sebuah analogi

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, dijalanan.... untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku jika Tuhan itu ada, Adakah yang
sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit
ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang
akan membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya
Tidak ada Tukang Cukur."

Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"."Saya disini
dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada,
tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti
orang yang diluar sana", si konsumen menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "
Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak
datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

"Kalau begitu Tuhan itu juga ada!"-kata si konsumen.

---------------------------------------------------
...dari milis tetangga.