5.10.06

puasa

"Puasa. Saatnya menghentikan kebiasakan buruk, ide jahat, juga hal yang sia-sia lainnya. Setelah puasa, dilanjutkan... berhentinya."

13.9.06

back for good

Setelah hiatus lumayan lama, senang juga rasanya di sini lagi. Sekedar menghela nafas, menikmati sepenggal waktu, dalam keheningan hiruk pikuk hidup.
Bukan pencerahan, sekedar memelihara harapan, untuk terus melanglah. Memandangi langit sambil meyakinkan hari esok.
Dan dalam dingin ini, sedikit cahaya terkuak. Cahaya yang menerangi diri, menampakkan yang sempat tersembunyi. Keinginan untuk terus mencari.


and live goes on. in black. also white.

8.9.06

dust for dust

...kalau namanya hutang duit, mungkin akan selesai ketika kita mampu membayarnya. Sayangnya tidak demikian dengan yang namanya hutang budi.

29.8.06

surely


undefined

24.8.06

Terbang

benarkah hanya ada kesunyian di atas sini?
Bukan, bukan. ini keindahan.
Dan ini saat untuk membaginya.

23.8.06

just wanna know!

I just want to know, where we go from here?

have you?

Have you ever feel so empty? have you?

what next?

Just want to know. Where I stand?

passion!

Where's my passion. When the big question come, and have no answer yet.
+
(english yang aneh)

someday

Someday you'll know!

21.8.06

another day

19.8.06

let's get

...dan apa yang pernah dimulai. harus diselesaikan.

27.7.06

weird.

maybe in real real world I never say this, but...luv u hunny. as always. as you know.

20.7.06

kerja untuk siapa?

sebuah percakapan, sesama penunggu pasien:
+ =saya
* =masnya, sampe pulang lupa tanya nama


*: putrinya ya mas?
+: iya...
*: udah berapa lama mas?
+: udah 5 hari, dari minggu.. semoga hari ini sudah bisa pulang
*: sakit apa mas...
.... dst, tanya jawab standar.

*: kerjanya dimana mas?
+: saya kebetulan di biro iklan. di Jogja aja kok.
*: oooo.. berarti ini cuti atau ijin mas?
+: saya ijin... masnya kerjanya..
*: saya di **** (sebuah perusahaan otomotif nasional)
saya ini barusan nyampe dari jakarta, maklum
kantor ijinnya susah, kebetulan lagi ada project.
kantor sekarang kayaknya gak mau rugi sedetkpun...
tapi bagaimana lagi, mereka juga yang nanggung biayanya.
+: hmmm... gitu ya...
(dalam hati saya bersyukur, diberikan pilihan yang lebih mudah...)

Kadang memang dilematis, Kita bekerja buat keluarga, tapi suatu saat keluarga membutuhkan (sakit), kita lebih mengutamakan kerja, salah atunya ya..karena perusahaan sudah menanggung biaya pengobatannya.

Tapi kok saya tetap berprinsip, keluarga yang utama. Worst case, kita kehilangan pekerjaan,... masih bisa dicari...